Dalam ajang NOW AI Tour Southeast Asia, SAP telah mengumumkan strategi kecerdasan buatan (AI) bisnisnya yang berfokus pada tiga pilar utama, dengan asisten digital Joule sebagai pusatnya. Inisiatif ini bertujuan untuk membuat proses bisnis menjadi lebih cerdas, otonom, dan bebas dari hambatan dengan menyematkan AI di seluruh portofolio aplikasi SAP dan non-SAP.
Joule, asisten AI generatif dari SAP, dirancang untuk menjadi agen orkestrasi super yang berfungsi di berbagai lapisan sistem. Kemampuannya dipecah menjadi empat fungsi utama: informasional, navigasional, transaksional, dan analitikal.
Sebagai contoh, pengguna dapat bertanya cara membuat pesanan pembelian (informasional), meminta untuk melihat inventaris yang bergerak lambat (navigasional), memerintahkan sistem untuk membuat pesanan pembelian (transaksional), atau menampilkan data penjualan (analitikal). Saat ini, lebih dari 80 transaksi AI SAP telah tersedia melalui Joule.
Keunggulan utama Joule adalah kemampuannya untuk berintegrasi secara mulus dengan aplikasi non-SAP. Selain itu, Joule juga terintegrasi dengan Microsoft Teams dan Office 365, memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan tugas terkait SAP langsung dari antarmuka Teams.
Di balik kemampuan canggih ini terdapat platform Business Data Cloud dari SAP, yang memungkinkan integrasi data SAP dan non-SAP tanpa perlu menyalin data (zero copy). Varun Thamba, Regional Head of Business AI, SAP APAC, menyatakan teknologi knowledge graph yang dipatenkan menjadi landasannya, yang secara logis memetakan berbagai data untuk memberikan jawaban yang cerdas dan mencegah halusinasi AI.